Bawaslu Kota Bandar Lampung: Momentum Hari Lahir Pancasila untuk Perkuat Demokrasi dan Kepemiluan yang Bermartabat
humas | Senin, Juni 2, 2025 - 19:31
Bandar Lampung (2/6) — Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Bandar Lampung menyampaikan selamat memperingati Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Juni 2025. Momen ini menjadi pengingat kolektif bahwa Pancasila bukan hanya dasar negara, melainkan juga kompas moral dan ideologis dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara — termasuk dalam penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) yang demokratis, jujur, dan adil.
Peringatan Hari Lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni merupakan momentum bersejarah yang lahir dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Pancasila menjadi perekat persatuan, penuntun arah pembangunan nasional, sekaligus fondasi dalam mewujudkan sistem politik yang demokratis dan bermartabat. Bagi Bawaslu, Pancasila adalah landasan nilai dalam setiap langkah pengawasan pemilu, mulai dari pencegahan pelanggaran, pengawasan proses, hingga penegakan hukum pemilu.
“Pancasila bukan sekadar dasar negara, tetapi juga menjadi semangat yang menuntun kami dalam menjaga proses demokrasi. Melalui nilai-nilai gotong royong, keadilan, dan musyawarah, Bawaslu berkomitmen memastikan penyelenggaraan pemilu berjalan sesuai prinsip demokrasi dan hukum yang berlaku,” ujar Ketua Bawaslu Kota Bandar Lampung, Apriliwanda, dalam pernyataannya, Sabtu (1/6/2025).
Lebih lanjut, Apriliwanda menegaskan bahwa Bawaslu Kota Bandar Lampung terus berupaya memperkuat peran pengawasan sebagai garda terdepan dalam menjaga integritas demokrasi lokal. Menjelang tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024–2025, Bawaslu berkomitmen memperluas kerja-kerja pengawasan partisipatif dengan melibatkan berbagai lapisan masyarakat, termasuk kelompok pemilih pemula, tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan, hingga akademisi.
“Demokrasi yang sehat tidak akan terwujud tanpa partisipasi masyarakat. Nilai Pancasila mengajarkan kita pentingnya musyawarah, gotong royong, serta keadilan sosial. Itulah yang menjadi ruh dalam setiap kerja pengawasan pemilu. Kami mengajak seluruh warga Kota Bandar Lampung untuk aktif berpartisipasi mengawasi jalannya pemilu, karena pemilu adalah milik rakyat, bukan hanya milik penyelenggara,” tambah Apriliwanda.
Dalam konteks kepemiluan, nilai-nilai Pancasila memiliki peran strategis sebagai penopang etika demokrasi. Sila pertama mengajarkan nilai ketuhanan yang mendorong semua pihak menjunjung tinggi kejujuran dan integritas. Sila kedua menekankan pentingnya penghormatan terhadap hak asasi manusia dalam setiap tahapan pemilu. Sila ketiga menumbuhkan semangat persatuan di tengah perbedaan pilihan politik. Sila keempat mengajarkan pentingnya musyawarah dan dialog sebagai solusi atas perbedaan. Sedangkan sila kelima menjadi pengingat bahwa keadilan sosial harus menjadi tujuan akhir dari proses demokrasi itu sendiri.
Bawaslu Kota Bandar Lampung menyadari bahwa pesta demokrasi sering kali diwarnai berbagai tantangan, seperti potensi politik uang, penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan pelanggaran prosedur lainnya. Karena itu, memperkuat nilai-nilai Pancasila menjadi kunci untuk menjaga kualitas demokrasi.
“Ketika semua pihak menjadikan Pancasila sebagai pedoman, maka pemilu tidak lagi sekadar ajang kontestasi kekuasaan, tetapi momentum untuk mewujudkan cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Itulah mengapa pengawasan pemilu harus melibatkan semua elemen bangsa, karena demokrasi yang kuat lahir dari partisipasi rakyat yang sadar dan berintegritas,” jelas Apriliwanda.
Selain itu, Bawaslu juga menekankan pentingnya literasi kepemiluan sebagai sarana memperkuat kesadaran publik. Melalui berbagai program seperti sosialisasi, pendidikan pengawasan partisipatif, pelibatan pemilih pemula, dan kerja sama dengan lembaga pendidikan serta organisasi masyarakat sipil, Bawaslu ingin memastikan bahwa masyarakat memiliki pemahaman yang baik tentang hak dan kewajiban mereka dalam pemilu.
Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2025 ini mengusung semangat untuk memperkuat kebersamaan dalam keberagaman. Nilai-nilai toleransi, keadilan, dan gotong royong menjadi modal sosial bangsa Indonesia untuk menghadapi dinamika politik elektoral secara dewasa dan beretika.
“Mari kita jadikan Pancasila sebagai kompas dalam setiap langkah pengawasan pemilu. Dengan semangat gotong royong dan persatuan, kita wujudkan demokrasi yang kuat, jujur, dan adil. Pemilu bukan hanya tentang siapa yang menang, tetapi tentang bagaimana kita menjaga nilai-nilai kebangsaan dan konstitusi,” tutup Apriliwanda.
Melalui semangat Hari Lahir Pancasila, Bawaslu Kota Bandar Lampung menegaskan kembali komitmennya untuk menjadi lembaga pengawasan pemilu yang independen, profesional, berintegritas, serta senantiasa berpihak pada keadilan pemilu dan kedaulatan rakyat.
Dewi