Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu Lampung Adaptif Hadapi Dinamika Demokrasi di Masa Non-Tahapan

Bawaslu Lampung Adaptif Hadapi Dinamika Demokrasi di Masa Non-Tahapan

Dalam menghadapi tantangan demokrasi yang terus berkembang, Bawaslu Provinsi Lampung menegaskan komitmennya untuk terus beradaptasi dan memperkuat sistem pengawasan. Hal itu diungkapkan oleh Ahmad Qohar, Anggota Bawaslu Lampung, dalam Rapat Koordinasi dan Penguatan Kelembagaan Mitra Kerja Bawaslu Kabupaten Tulang Bawang, Senin (15/09).

Demokrasi bersifat dinamis. Karena itu, Bawaslu juga harus adaptif — baik dari sisi regulasi, kelembagaan, maupun pendekatan kepada masyarakat,” ujar Qohar dalam forum tersebut.

Qohar menjelaskan bahwa tantangan pasca Pemilu 2024 semakin kompleks, terutama dengan perkembangan teknologi informasi, disinformasi politik, dan media sosial. Menurutnya, Bawaslu perlu memperkuat kemampuan digital pengawas agar mampu memantau isu dan hoaks yang berpotensi mengganggu proses demokrasi.

Dalam forum ini, peserta membahas inovasi digital yang bisa diterapkan dalam sistem pengawasan, seperti pemanfaatan aplikasi pelaporan cepat dan pemetaan kerawanan berbasis data. Bawaslu Lampung berkomitmen menjadikan teknologi sebagai bagian integral dari sistem pengawasan modern.

Selain itu, forum juga menyoroti pentingnya komunikasi publik yang transparan. Qohar menilai, kepercayaan publik terhadap lembaga pengawas hanya bisa dibangun melalui keterbukaan informasi dan konsistensi kinerja.

Bawaslu yang modern bukan hanya tegas dalam penindakan, tapi juga cerdas dalam menjalin komunikasi dengan publik,” tambahnya.

Kegiatan yang dihadiri berbagai unsur mitra kerja itu menghasilkan sejumlah gagasan inovatif, termasuk rencana pembentukan Bawaslu Innovation Corner di tingkat kabupaten sebagai pusat edukasi dan inovasi pengawasan.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Bawaslu Kota Bandar Lampung, Apriliwanda, menegaskan bahwa semangat adaptif dan kolaboratif tersebut harus diterapkan hingga ke tingkat daerah.

Kami di Bawaslu Kota Bandar Lampung turut mendukung penguatan kelembagaan melalui inovasi dan sinergi lintas sektor. Pengawasan yang efektif hari ini tidak cukup hanya dengan regulasi, tetapi juga dengan kemampuan membaca perubahan dan berinovasi,” ujar Apriliwanda.

Ia menambahkan, penguatan kapasitas sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi informasi menjadi kunci agar Bawaslu di seluruh tingkatan mampu menjaga integritas demokrasi secara berkelanjutan.

Kami berkomitmen menjadikan Bawaslu sebagai lembaga yang selalu relevan dengan zaman, transparan dalam kinerja, dan dekat dengan masyarakat,” tutupnya.

Bawaslu Lampung Adaptif Hadapi Dinamika Demokrasi di Masa Non-Tahapan

Zerdinal