Semangat Wujudkan Emansipasi Wanita di Tengah Demokrasi, Bawaslu Kota Bandar Lampung Ucapkan Selamat Hari Kartini!
humas | Senin, April 21, 2025 - 20:44
Bandar Lampung, (21/4) — Dalam rangka memperingati Hari Kartini yang jatuh setiap tanggal 21 April, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Bandar Lampung menyampaikan apresiasi yang mendalam terhadap peran dan kontribusi perempuan dalam menjaga tegaknya nilai-nilai demokrasi di Indonesia. Momentum Hari Kartini tidak hanya menjadi simbol perjuangan emansipasi wanita, tetapi juga menjadi pengingat bahwa peran perempuan sangat penting dalam pembangunan bangsa, termasuk dalam proses pengawasan Pemilu yang jujur, adil, dan demokratis.
Peringatan Hari Kartini tahun ini menjadi kesempatan bagi Bawaslu Kota Bandar Lampung untuk menegaskan kembali pentingnya peran perempuan dalam proses demokrasi. Demokrasi tidak hanya dimaknai sebagai sistem politik, melainkan juga ruang partisipasi bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk kaum perempuan, untuk menentukan arah pembangunan bangsa.
Ketua Bawaslu Kota Bandar Lampung, Apriliwanda, menyampaikan bahwa perjuangan Kartini harus menjadi inspirasi bagi semua pihak, terutama perempuan Indonesia, untuk aktif mengambil bagian dalam berbagai lini kehidupan, termasuk dalam menjaga integritas pemilu.
“Kartini telah menunjukkan kepada kita semua bahwa perempuan memiliki kekuatan untuk mengubah sejarah. Dalam konteks saat ini, perjuangan itu dapat diwujudkan melalui keterlibatan perempuan dalam demokrasi. Bawaslu Kota Bandar Lampung meyakini bahwa semakin besar keterlibatan perempuan dalam pengawasan pemilu, semakin kuat pula pondasi demokrasi yang kita bangun,” ujar Apriliwanda dalam sambutannya.
Ia menambahkan, emansipasi perempuan bukan hanya tentang kesetaraan hak, tetapi juga tentang memberikan ruang, kesempatan, dan kepercayaan kepada perempuan untuk mengambil peran strategis dalam berbagai bidang. Dalam pengawasan pemilu, kehadiran perempuan terbukti memberikan warna tersendiri: lebih teliti, sensitif terhadap potensi pelanggaran, dan mampu membangun komunikasi yang lebih inklusif dengan masyarakat.
“Kami menyadari, partisipasi perempuan dalam demokrasi bukan hanya pelengkap, melainkan elemen penting yang memperkaya proses berdemokrasi. Oleh karena itu, Bawaslu berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan kapasitas dan kepemimpinan perempuan dalam pengawasan pemilu. Kami ingin memastikan bahwa perempuan memiliki akses yang setara untuk terlibat di semua level pengawasan, mulai dari tingkat kota, kecamatan, kelurahan, hingga TPS,” lanjutnya.
Bawaslu Kota Bandar Lampung saat ini memiliki jumlah pengawas perempuan yang cukup signifikan di berbagai tingkatan. Keberadaan mereka bukan sekadar angka, tetapi menjadi bukti nyata bahwa perempuan memiliki kemampuan, keuletan, dan komitmen tinggi dalam menjaga integritas demokrasi. Banyak di antara mereka yang menjadi ujung tombak dalam mendeteksi potensi pelanggaran pemilu, menyosialisasikan aturan, serta membangun kesadaran politik masyarakat.
Dalam momentum Hari Kartini ini, Apriliwanda juga menegaskan bahwa Bawaslu akan terus memperkuat program-program pengarusutamaan gender di lingkungan internal kelembagaan. Salah satu bentuk konkretnya adalah dengan memberikan ruang kepemimpinan kepada perempuan dalam jabatan strategis, menyediakan pelatihan peningkatan kapasitas khusus bagi pengawas perempuan, serta menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan bebas dari diskriminasi.
“Bawaslu ingin menjadi contoh bahwa lembaga negara harus memberikan teladan dalam mendorong kesetaraan gender. Kami percaya bahwa perempuan mampu menjadi pengambil keputusan yang bijak dan berintegritas tinggi. Ke depan, kami akan terus memperluas akses bagi perempuan untuk menjadi bagian dari pengawasan pemilu,” tutur Apriliwanda.
Selain memperkuat peran internal perempuan sebagai pengawas pemilu, Bawaslu Kota Bandar Lampung juga aktif melibatkan komunitas perempuan dalam pengawasan partisipatif. Melalui berbagai program edukasi dan sosialisasi, Bawaslu menggandeng organisasi perempuan, kelompok masyarakat, serta komunitas pemilih muda untuk mengedukasi pentingnya peran perempuan dalam menjaga pemilu yang jujur dan adil.
“Kartini telah membuka pintu bagi perempuan untuk memiliki ruang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kini, tugas kita adalah melanjutkan perjuangan itu dalam bentuk kontribusi nyata di era demokrasi modern. Kami mengajak seluruh perempuan di Kota Bandar Lampung untuk aktif menjadi pengawas partisipatif, memastikan suara rakyat tidak dicurangi, dan menjaga pemilu berjalan dengan integritas,” tambahnya.
Bawaslu juga menegaskan bahwa peran perempuan tidak hanya sebagai pemilih, tetapi juga sebagai penggerak demokrasi. Dalam beberapa tahun terakhir, keterlibatan perempuan dalam pemilu mengalami peningkatan signifikan, baik sebagai penyelenggara, pengawas, peserta, maupun pemilih aktif. Hal ini menunjukkan bahwa semangat emansipasi yang diperjuangkan Kartini telah tumbuh dan berkembang dalam wajah demokrasi Indonesia.
Peringatan Hari Kartini di lingkungan Bawaslu Kota Bandar Lampung juga diisi dengan kegiatan internal yang bertujuan membangun semangat kebersamaan dan penghargaan terhadap kontribusi perempuan. Dalam acara tersebut, para pengawas perempuan mendapatkan apresiasi atas dedikasi dan kerja keras mereka selama proses pengawasan pemilu. Kegiatan ini menjadi simbol bahwa perjuangan perempuan dalam demokrasi perlu dihargai, didukung, dan diperkuat.
“Kami ingin memberikan penghargaan kepada semua perempuan hebat, terutama para pengawas pemilu di Kota Bandar Lampung, yang telah mengabdikan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memastikan setiap proses demokrasi berjalan sesuai aturan. Peran mereka sangat besar dalam menjaga keadilan pemilu,” tutup Apriliwanda.
Melalui peringatan Hari Kartini 2025 ini, Bawaslu Kota Bandar Lampung mengajak seluruh masyarakat untuk terus melanjutkan semangat perjuangan Kartini dengan cara aktif berpartisipasi dalam demokrasi, menolak segala bentuk diskriminasi, dan memperjuangkan kesetaraan hak. Demokrasi yang kuat adalah demokrasi yang memberi ruang setara bagi laki-laki dan perempuan untuk berperan, bersuara, dan berkontribusi.
Dewi